Bekerja di Negeri Sakura masih menjadi impian utama bagi ribuan tenaga kerja Indonesia. Dengan tawaran gaji yang kompetitif, lingkungan kerja yang disiplin, serta budaya yang kaya, minat untuk kerja di Jepang diprediksi akan terus meningkat di tahun 2025.
Namun, di balik peluang besar tersebut, tersimpan kesulitan mengenai syarat dan jalur kerja yang harus dipahami oleh para pencari kerja. Artikel ini hadir sebagai panduan komprehensif bagi Anda.
Kami akan mengupas tuntas segala hal yang perlu Anda ketahui tentang bekerja di Jepang, mulai dari persyaratan terbaru, perbandingan jalur keberangkatan, hingga tips pengurusan dokumen keberangkatan.
Simak panduan lengkapnya di bawah ini.
Hal pertama yang wajib Anda pahami sebelum membahas biaya atau teknis pendaftaran adalah jalur keberangkatan. Pemerintah Jepang menyediakan beberapa skema visa yang berbeda tergantung pada kualifikasi dan tujuan Anda.
Berdasarkan data industri dan regulasi terbaru, berikut adalah 5 jalur utama untuk bekerja di Jepang yang perlu Anda ketahui:
Inilah program yang menjadi primadona di tahun 2025. Workabroad.id menjelaskan bahwa Program SSW diluncurkan khusus oleh pemerintah Jepang untuk mengatasi krisis kekurangan tenaga kerja di berbagai sektor industri vital. Berbeda dengan magang, pemegang visa SSW diakui sah sebagai pekerja profesional dengan hak dan gaji yang setara dengan orang Jepang.
Program ini terbagi menjadi dua kategori utama. Pertama adalah SSW Tipe 1, yang ditujukan untuk pekerja dengan keterampilan dasar di 14 sektor industri (seperti perhotelan, pertanian, dan manufaktur) dengan durasi kerja hingga 5 tahun namun belum diizinkan membawa keluarga. Kedua adalah SSW Tipe 2, sebuah level lanjutan bagi pekerja dengan keahlian tinggi yang memungkinkan perpanjangan visa tanpa batas waktu dan diperbolehkan membawa keluarga tinggal di Jepang.
Banyak calon pekerja yang masih menyamakan magang dengan bekerja penuh, padahal keduanya berbeda. Seperti dilansir dari Workabroad.id, Program Magang atau dikenal sebagai Technical Intern Training Program (TITP) sejatinya ditujukan untuk memberikan pelatihan keterampilan praktis kepada warga asing. Tujuannya adalah transfer teknologi agar peserta bisa membangun negaranya setelah pulang.
Durasi program magang ini umumnya berjalan selama 3 hingga 5 tahun. Selama periode tersebut, status Anda adalah peserta pelatihan (trainee), bukan pekerja penuh yang terkadang berdampak pada batasan hak-hak tertentu dibandingkan pekerja formal. Namun, kabar baiknya adalah setelah menyelesaikan program magang, peserta memiliki peluang besar untuk kembali bekerja di Jepang dengan status yang lebih tinggi melalui jalur SSW atau Tokutei Ginou.
Jalur ini sering menjadi opsi pertama yang dilirik karena adanya keterlibatan langsung pemerintah. Mengutip informasi dari Dealls, skema Government to Government (G to G) merupakan bentuk kerjasama resmi antara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dengan International Manpower Development Organization Japan (IM-Japan).
Meskipun jalur ini menawarkan kepastian yang tinggi, Anda perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat. Proses perekrutan umumnya hanya dilakukan satu kali dalam setahun dengan ribuan peminat dari seluruh Indonesia. Oleh karena itu, persiapan seleksi harus dilakukan jauh-jauh hari karena kuota yang terbatas seringkali membuat banyak kandidat gugur di tahap awal.
Bagi sebagian besar kandidat, jalur melalui Penyalur Tenaga Kerja Resmi atau Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) adalah opsi yang lebih aman dan terarah. Melalui jalur ini, calon pekerja mendaftar di lembaga resmi yang telah bekerjasama dengan perusahaan Jepang (Accepting Organization).
LPK tidak hanya menyalurkan, tetapi juga memberikan pelatihan bahasa Jepang dan keterampilan teknis yang dibutuhkan, serta memfasilitasi administrasi pengurusan visa hingga penempatan kerja, sehingga risiko penipuan atau gagal berangkat dapat diminimalisir.
Mengacu pada standar Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang dikutip dari situs Talent Indonesia, berikut adalah 6 syarat utama yang wajib dipenuhi oleh calon kandidat sebelum melamar kerja ke Jepang:
Banyak kandidat yang mengira bisa langsung kerja setelah dinyatakan lolos wawancara dengan user. Padahal, ada fase administrasi krusial yang harus dilewati untuk memastikan legalitas Anda sebagai pekerja asing.
Berdasarkan informasi dari workabroad.id, berikut adalah 4 tahapan utama yang akan Anda jalani setelah diterima kerja:
Memahami alur dan persyaratan di atas mungkin membuat Anda menyadari bahwa perjalanan menuju Jepang membutuhkan persiapan yang matang, bukan sekadar modal nekat. Anda tidak perlu menanggung beban administrasi ini sendirian.
GSC (SEA) hadir sebagai mitra bagi Anda yang ingin melangkah dengan aman dan pasti. Sebagai perusahaan penempatan kerja, fokus kami adalah memastikan setiap kandidat mendapatkan pendampingan yang dari pelatihan yang sesuai standar hingga penempatan di perusahaan Jepang yang kredibel.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin sekadar berdiskusi mengenai potensi karir Anda melalui jalur SSW, Klik disini dan kami siap mendengarkan.