Our Blog - GSC (SEA)

Cara Kerja di Jepang 2025: Pahami Syarat, Jalur & Prosesnya

Written by Yusuf Alfiansyah | 2025 Nov 25 07:51:43

Bekerja di Negeri Sakura masih menjadi impian utama bagi ribuan tenaga kerja Indonesia. Dengan tawaran gaji yang kompetitif, lingkungan kerja yang disiplin, serta budaya yang kaya, minat untuk kerja di Jepang diprediksi akan terus meningkat di tahun 2025. 

Namun, di balik peluang besar tersebut, tersimpan kesulitan mengenai syarat dan jalur kerja yang harus dipahami oleh para pencari kerja. Artikel ini hadir sebagai panduan komprehensif bagi Anda. 

Kami akan mengupas tuntas segala hal yang perlu Anda ketahui tentang bekerja di Jepang, mulai dari persyaratan terbaru, perbandingan jalur keberangkatan, hingga tips pengurusan dokumen keberangkatan. 

Simak panduan lengkapnya di bawah ini.

Mengenal Jalur Kerja Ke Jepang 2025

Hal pertama yang wajib Anda pahami sebelum membahas biaya atau teknis pendaftaran adalah jalur keberangkatan. Pemerintah Jepang menyediakan beberapa skema visa yang berbeda tergantung pada kualifikasi dan tujuan Anda.

Berdasarkan data industri dan regulasi terbaru, berikut adalah 5 jalur utama untuk bekerja di Jepang yang perlu Anda ketahui:

  1. Jalur Specified Skilled Worker SSW) atau Tokutei Ginou

    Inilah program yang menjadi primadona di tahun 2025. Workabroad.id menjelaskan bahwa Program SSW diluncurkan khusus oleh pemerintah Jepang untuk mengatasi krisis kekurangan tenaga kerja di berbagai sektor industri vital. Berbeda dengan magang, pemegang visa SSW diakui sah sebagai pekerja profesional dengan hak dan gaji yang setara dengan orang Jepang.

    Program ini terbagi menjadi dua kategori utama. Pertama adalah SSW Tipe 1, yang ditujukan untuk pekerja dengan keterampilan dasar di 14 sektor industri (seperti perhotelan, pertanian, dan manufaktur) dengan durasi kerja hingga 5 tahun namun belum diizinkan membawa keluarga. Kedua adalah SSW Tipe 2, sebuah level lanjutan bagi pekerja dengan keahlian tinggi yang memungkinkan perpanjangan visa tanpa batas waktu dan diperbolehkan membawa keluarga tinggal di Jepang. 

  2. Jalur Technical Intern Training Program (TITP) atau Magang

    Banyak calon pekerja yang masih menyamakan magang dengan bekerja penuh, padahal keduanya berbeda. Seperti dilansir dari Workabroad.id, Program Magang atau dikenal sebagai Technical Intern Training Program (TITP) sejatinya ditujukan untuk memberikan pelatihan keterampilan praktis kepada warga asing. Tujuannya adalah transfer teknologi agar peserta bisa membangun negaranya setelah pulang.

    Durasi program magang ini umumnya berjalan selama 3 hingga 5 tahun. Selama periode tersebut, status Anda adalah peserta pelatihan (trainee), bukan pekerja penuh yang terkadang berdampak pada batasan hak-hak tertentu dibandingkan pekerja formal. Namun, kabar baiknya adalah setelah menyelesaikan program magang, peserta memiliki peluang besar untuk kembali bekerja di Jepang dengan status yang lebih tinggi melalui jalur SSW atau Tokutei Ginou.

  3. Jalur Pemerintah 

    Jalur ini sering menjadi opsi pertama yang dilirik karena adanya keterlibatan langsung pemerintah. Mengutip informasi dari Dealls, skema Government to Government (G to G) merupakan bentuk kerjasama resmi antara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dengan International Manpower Development Organization Japan (IM-Japan). 

    Meskipun jalur ini menawarkan kepastian yang tinggi, Anda perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat. Proses perekrutan umumnya hanya dilakukan satu kali dalam setahun dengan ribuan peminat dari seluruh Indonesia. Oleh karena itu, persiapan seleksi harus dilakukan jauh-jauh hari karena kuota yang terbatas seringkali membuat banyak kandidat gugur di tahap awal.

  4. Jalur Mandiri

    Terdapat jalur yang peling fleksibel namanya adalah Pendaftaran Pribadi (Mandiri), di mana calon pekerja mencari dan melamar pekerjaan secara langsung melalui platform online atau jaringan profesional. Setelah diterima, mereka mengurus dokumen Certificate of Eligibility (CoE) dan visa secara mandiri. Jalur ini biasanya ditempuh oleh mereka yang melamar visa Engineer atau eks-magang yang sudah memiliki koneksi kuat dengan perusahaan Jepang.
  5. Jalur Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)

    Bagi sebagian besar kandidat, jalur melalui Penyalur Tenaga Kerja Resmi atau Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) adalah opsi yang lebih aman dan terarah. Melalui jalur ini, calon pekerja mendaftar di lembaga resmi yang telah bekerjasama dengan perusahaan Jepang (Accepting Organization).

    LPK tidak hanya menyalurkan, tetapi juga memberikan pelatihan bahasa Jepang dan keterampilan teknis yang dibutuhkan, serta memfasilitasi administrasi pengurusan visa hingga penempatan kerja, sehingga risiko penipuan atau gagal berangkat dapat diminimalisir.

Syarat Kerja di Jepang 2025

Mengacu pada standar Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang dikutip dari situs Talent Indonesia, berikut adalah 6 syarat utama yang wajib dipenuhi oleh calon kandidat sebelum melamar kerja ke Jepang:

  • Usia Minimal 18 Tahun. Secara hukum, calon pekerja harus sudah berusia minimal 18 tahun saat mendaftar atau saat keberangkatan.
  • Pendidikan Minimal SMA/Sederajat. Ijazah minimal yang diterima umumnya adalah SMA, SMK, atau Sederajat (Madrasah Aliyah/Paket C).
  • Lulus Ujian Kompetensi & Bahasa Jepang. Anda wajib memiliki sertifikat kemampuan bahasa Jepang, umumnya level JLPT N4 atau JFT-Basic A2.
  • Sehat Jasmani dan Rohani. Kandidat akan diwajibkan melakukan Medical Check-Up (MCU) di klinik atau rumah sakit yang terakreditasi untuk visa luar negeri.
  • Kepesertaan Jaminan Sosial. Sebagai bentuk perlindungan negara, Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) wajib terdaftar dalam jaminan sosial. 
  • Dokumen yang Lengkap. Pastikan dokumen Anda asli dan datanya sinkron. Dokumen wajib meliputi: e-KTP dan Kartu Keluarga (KK), Akte Kelahiran, Ijazah Pendidikan Terakhir, Paspor yang masih berlaku (minimal 6 bulan sisa masa berlaku saat pengajuan visa), dan Surat Izin Orang Tua/Wali/Suami/Istri (Wajib ada dan ditandatangani di atas materai).

Proses Setelah Diterima Kerja Di Jepang

Banyak kandidat yang mengira bisa langsung kerja setelah dinyatakan lolos wawancara dengan user. Padahal, ada fase administrasi krusial yang harus dilewati untuk memastikan legalitas Anda sebagai pekerja asing.

Berdasarkan informasi dari workabroad.id, berikut adalah 4 tahapan utama yang akan Anda jalani setelah diterima kerja:

  1. Tahapan Medical Check Up (MCU)

    Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah pemeriksaan kesehatan tahap akhir. Berbeda dengan cek kesehatan awal, MCU ini bertujuan memastikan kondisi fisik Anda benar-benar "Fit to Work" sebelum dokumen diajukan ke imigrasi.
  2. Tahapan Penandatanganan Kontrak Kerja

    Setelah dinyatakan sehat, Anda akan memasuki tahap penandatanganan perjanjian kerja (Employment Contract) dengan pihak perusahaan Jepang.
  3. Tahapan Pengurusan Dokumen Visa

    Ini adalah fase yang paling memakan waktu dan penting karena tahap ini mencakup pengurusan dokumen perjalanan vital, yaitu Certificate of Eligibility (CoE) atau dokumen izin tinggal yang diterbitkan oleh Imigrasi Jepang dan Visa Kerja atau izin masuk yang diterbitkan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia setelah CoE turun.
  4. Tahapan Keberangkatan

    Setelah visa terbit, jadwal penerbangan baru bisa ditentukan, di titik inilah status Anda resmi berubah menjadi pekerja imigran ke Jepang dan siap memulai pekerjaan di Negeri Sakura.

Memahami alur dan persyaratan di atas mungkin membuat Anda menyadari bahwa perjalanan menuju Jepang membutuhkan persiapan yang matang, bukan sekadar modal nekat. Anda tidak perlu menanggung beban administrasi ini sendirian. 

GSC (SEA) hadir sebagai mitra bagi Anda yang ingin melangkah dengan aman dan pasti. Sebagai perusahaan penempatan kerja, fokus kami adalah memastikan setiap kandidat mendapatkan pendampingan yang  dari pelatihan yang sesuai standar hingga penempatan di perusahaan Jepang yang kredibel.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin sekadar berdiskusi mengenai potensi karir Anda melalui jalur SSW, Klik disini dan kami siap mendengarkan.